Perdana Gantangan Sultan Buka Kelas Bursa Langsung Diserbu Muraimania Lintas Kota, H.M Hidayat Take Over MB Siluman Dengan Mahar 200 Juta

Gantangan The Sultan, Jalan Ronggolawe (markas Denpal) Malang yang kali pertama buka kelas special bursa, Rabu 16 Pebruari 2022 lalu, animo pesertanya diluar dugaan panitia, bahkan tidak biasanya dijubeli kicaumania lintas kota yang berlebihan, apalagi penghobi luar pulau. Selain itu, gaco muraibatu yang turun rata-rata seringkali prestasi di perkontesan nasional membuat para kolektor lintas kota tidak mau ketinggalan dalam moment ini, diantaranya dari Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Mojokerto dan kolektor terjauh dari Medan.

Sementara Owner gantangan The Sultan, Dodit Kober, mengaku kalau kelas bursa hanya ditawarkan kepada tamu dari Medan, HM Hidayat dan ternyata Sultan Medan tersebut cukup welcome dengan usulan Dodit dan ternyata tidak menduga kalau dampak positipnya juga mengundang para tokoh muraimania lintas kota lainnya, “Awalnya, saya menawarkan hanya kepada Pak Haji Hidayat kalau mau buka bursa, ternyata beliaunya setuju dan berkenan hadir pada hari (Rabu) ini,” ucap Dodit menceritakan asal muasalnya buka kelas bursa.

Pasalnya, puncak terjadinya kelas bursa yang membuahkan aksi transaksi jual beli dengan nilai transaksi 200 juta pada kelas Muraibatu Sultan C. Meski kelas sebelumnya ada aksi transaksi tapi gagal lantaran belum cocok maharnya. Kronologisnya, pasca kelas Sultan C, team 76 yang dikawal langsung H.M Hidayat asal Medan, langsung jemput Ardy pemilik MB Siluman dari Sumber Rejeki SF Mojokerto dan terjadi obrolan serius.

Setelah panitia menggiring kedua pihak memasuki ruangan transaksi, H.M Hidayat yang didampingi crew Team 76, duduk bersama dengan Ardy dkk yang disaksikan Dodit sebagai panitia bursa, setelah ada kesepakatan harga, H.M Hidayat langsung menyatakan siap meminang MB Siluman dengan mahar Rp.200 juta. Dalam jumpa pers, H.M Hidayat mengaku dari awal digantang sudah jatuh cinta dengan MB Siluman atas kerja di lapangan.

Mekanisme kelas bursa, seperti yang tertulis di brosur menjelaskan semua peserta kelas murabatu mulai kelas Sultan ABC, Croffle ABC, dan Perang Bintang ABC otomatis sebagai peserta bursa dan nilai transaksi sudah ditentukan nominal maharnya. “Panitia berperan sebagai penengah antara pembeli dengan (pemilik burung) penjual. Bila dalam transaksi sudah ada kesepakatan harga maka ada potongan 10 persen dari nilai nomimal transaksi untuk panitia,” ungkap Dodit.

Sementara, dampak dari kelas bursa muraibatu yang berjumlah 9 kelas tersebut, membuat kelas lainnya seperti kelas Cucak Hijau, Cendet dan Kenari animo pesertanya juga tak kalah padat, terbukti rata-rata 14 kelas terisi (G24) penuh semuanya. “Sejak gantangan the Sultan sejak dibuka, seringkali terjadi aksi transaksi antar peserta baik latber maupun latpres, di jadwal rutin Rabu maupun Minggu, sahut Dodit di obrolan penutup.